Tolak Paham Radikalisme, Bersinergi bersama BEM PNN

oleh
banner 468x60

Nunukan, paripurnanews.id-  Satintelkam Polres Nunukan bersinergi dengan BEM Politeknik Negri Nunukan melalui diskusi menangkal paham Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme di Kalangan Mahasiswa, Kamis (05/08/2024), di Cafe Sayn Nunukan.

Mahasiswa memiliki organisasi kampus yang tentunya dapat mensosialisasikan bahaya dampak radikalisme sekaligus bersama pihak kepolisian mendeteksi radikalisme di lingkungan kampus dan masyarakat.

banner 336x280

“Dengan mengajak mahasiswa tentu capaian dalam menangkal radikalisme lebih luas, jangkauannya dan kerjasamanya lebih nyata,” ujar salah seorang nara sumber mewakili pihak Satintelkam Polres Nunukan.

Menurutnya, gerakan radikalisme terbilang massif, dan lebih menjadi modern, baik secara konvensional maupun melalui teknologi digital.

Akibatnya banyak pemuda yang menjadi korban terhadap paham tersebut sehingga mereka perlu dibentengi dengan menanamkan pengetahuan dampak radikalisme.

Saat ini,  trend media sosial di Indonesia terbilang tinggi, apalagi penggunanya sebagian besar merupakan generasi millenial seperti kalangan Mahasiswa.

Generasi millenial dinilai merupakan sasaran empuk penyebaran radikalisme yang sangat signifikan, mengingat teknologi di era ini semakin pesat dan cepat menyebarkan informasi.

Untuk mengenali orang yang sudah terpapar radikalisme, dapat diidentifikasi melalui sikap dan perilaku kesehariannya dilingkungan sosial.

Dalam perspektif ilmiah, kata radikal (radix) yang berarti ‘akar’ atau ‘mengakar’ sebenarnya bermakna positif, terutama berpikir secara radikal dan fundamental (out of the box) untuk mencari substansi masalah dalam konteks ilmu pengetahuan.

Namun, jika kata radikal berkembang menjadi -isme atau paham (radikalisme), konotasinya menjadi negatif. Ini nanti yang nantinya akan berpotensi berkembang menjadi terorisme, dengan kata lain radikalisme merupakan embrio dari terorisme.

Menanggapi Diskusi tersebut, Ketua BEM Politeknik Negeri Nunukan, Aridha Ramadhani, ia mengapresiasi, dan juga menegaskan akan mendukung menangkal adanya radikalisme yang selanjutnya mensosialisasikan dampak radikalisme dilingkungan sosial.

”Kegiatan ini sangat menarik, apalagi diskusi dan pemaparan yang disampaikan tadi cukup jelas bahwa paham radikal dapat merusak ideologi bangsa kita, jadi saya berharap ini menjadi tanggung jawab kami juga,” kata Presiden Mahasiswa PNN  Nunukan ini.

Karena itu mewakili mahasiswa, BEM Poltek Nunukan menolak tegas radikalisme di Kabupaten Nunukan, dan dalam waktu dekat ini BEM Poltek Nunukan akan berkoordinasi dengan sejumlah organisasi internal dan eksternal kampus mendiskusikan metode edukasi menangkal radikalisme di lingkungan kampus maupun di masyarakat.

”Tentu akan kami tindak lanjuti, Apakah nantinya melalui kajian ataupun di lakukan melalui seminar, diskusi dan kegiatan kampus lainnya,” tutupnya. (/*abs)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.